Riau merupakan salah satu provinsi terbesar di Indonesia jauh sebelum
Kepulauan Riau berpisah menjadi provinsi sendiri pada saat itu. Ya,
sebelumnya, Riau dan Kepulauan Riau adalah satu provinsi. Negeri melayu
ini sungguhlah luas, bermula dari ranah Kampar, Kuantan hingga terus ke
utara, lingga, penyengat,johor, hingga Natuna. sesuai dengan ungkapan
adat berikut ini :
Lurus adat sambung lembaga
Melebah luas ranak samudera
Ukuran negeri Utara - Selatan
Ranah Kuantan hinga Natuna
Riuh menyeluruh Siak-Indragiri
Rokan Kampar berbaur umbi
Adat dan syara' bersanding jati
Pinang sebatang tuah negeri
Pasca kemerdekaan di Indonesia, masih terdiri dari beberapa provinsi.
Seperti provinsi Sumatera yang dibagi menjadi sumatera bahagian Utara,
Sumatera Bahagian Tengah, dan Sumatera Bahagian Selatan. Di Jawa, ada
provinsi DKI Jakarta, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah, Jawa
Timur, selebihnya Sulawesi (celebes), Kalimantan (Borneo), Nusa
Tenggara, dan Irian-Maluku (Indonesia Timur). RIAU sendiri saat itu
tergabung dalam Provinsi Sumatera Bagian Tengah bersama Sumatera Barat
dan Jambi. Bagaimanakah cerita sejarah hingga sampai terbentuknya
sebuah provinsi Riau ini ? Dan siapakah pahlawan dan tokoh yang begitu
cerdas dan berani memperjuangkan Riau menjadi sebuah provinsi sendiri ,
merdeka dari otoriternya sumatera tengah sehingga manfaat daripada
kemerdekaan berdiri nya provinsi ini dapat kita rasakan dengan lajunya
pembangunan.
Bapak (Alm) H. Wan Ghalib bersama beberapa tokoh
lainnya menjadi tokoh sentral sentral dalam perjuangan pembentukan
Provinsi Riau. Bapak (Alm) H. Wan Ghalib mendedahkan kronologis
perjuangan sejarah, dengan membuka lembaran ingatannya. Menurut mantan
Ketua Penghubung di Jakarta dalam perjuangan Provinsi Riau ini, awalnya
keinginan untuk menjadikan residen Riau sebagai sebuah provinsi,
dilatarbelakangi untuk sebuah keadilan bagi masyarakat Riau. Karena
memang Provinsi Sumatera Tengah yang memiliki tiga Residen yaitu Jambi,
Riau, dan Sumbar. Karena pusat pemerintahan terdapat di Residen Sumatera
Barat, Riau memang tidak terlalu terperhatikan oleh pemerintah
provinsi. Karena karakteristik daerah yang berbeda, sehingga pemahaman
visi dari masing-masing residen tidak bisa bersatu. Ditambah lagi ada
kesan pihak pemegang kekuasaan di Sumatera Tengah selalu memaksakan diri
setiap kebijakan yang diambilnya. Ide pendirian provinsi awalnya hanya
ada tingkat elit dan tokoh masyarakat Riau. Namun saat itu pihak
Provinsi Sumatera Tengah tidak mau memberikan apa yang diinginkan Riau,
sehingga munculah intimidasi upaya penghalangan, ungkap Wan Ghalib.
Adanya tekanan tersebut perjuangan Riau untuk menjadi provinsi semakin
kuat, bahkan masyarakat empat Kabupaten yaitu Bengkalis, Kepri,
Indragiri, dan Kampar telah membulatkan tekad untuk sama-sama berjuang
membentuk Provinsi Riau. Keinginan tersebut dimulai dengan membentuk
provinsi sudah digaungkan melalui pembentukan Panitia Persiapan Provinsi
Riau (PPPR) pada rapat Panitia Persiapan Provinsi Riau, 2-6 Desember
1955. PPPR dipimpin oleh H Abdul Hamid Yahya dan HM Amin sebagai wakil
ketua serta T Kamarulzaman sebagai sekretaris. Sejumlah nama seperti
Zaini Kunin, Ridwan Taher dan H Abdullah Hasan juga masuk dalam anggota
PPPR. PPPR yang beranggotakan 60 orang dalam beberapa kali rapatnya,
berkesimpulan bahwa untuk mewujudkan terbentuknya Provinsi Riau
diperlukan adanya Kongres Rakyat Riau. Tujuan digelarnya kongres ini
berlandaskan pada pelaksanaan azas demokrasi sebagai dasar pemerintahan
desentralisasi. Berbagai upaya dilakukan untuk mewujudkan keinginan
pembentukan Provinsi Riau. Salah satunya adalah digelarnya Kongres
Pemuda Riau pada 17 Oktober 1954 di Pekanbaru. Pembentukan Provinsi
Sumatera Tengah yang dibentuk dengan UU Nomor 10/1948 dan UU Nomor
22/1948 yang terdiri dari Riau, Jambi dan Sumatera Barat memiliki corak
dan ragam yang berlainan. Masing-masing daerah memiliki kondisi alam dan
kebudayaan yang berbeda.
alamat:http://www.riaudailyphoto.com/2012/01/sejarah-terbentuknya-provinsi-riau.html
Minggu, 01 Februari 2015
SEJARAH TERBENTUKNYA PROVINSI RIAU
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar